Kamis, 24 Juni 2010

INTELEKTUAL PROGRESIF

INTELEKTUAL PROGRESIF
Oleh : Satriyo Ardi (Menjaknas BEM KM IPB)
Sejarah bangsa ini selalu diwarnai oleh pemuda sebagai komponen utama. Pemuda memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi, Indonesia. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik. Ketika kita melihat kondisi bangsa saat ini, dibutuhkan sosok pemuda yang dapat melakukan akselerasi perbaikan bangsa. Indonesia membutuhkan peran kita saat ini. Kita sebagai pemuda yang sekaligus berperan sebagai mahasiswa berada dalam sebuah jalur pergerakan perubahan. Gerakan mahasiswa senantiasa dinamis sebab dipengaruhi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa yang juga senantiasa berubah.
Peristiwa yang telah mewarnai jalannya perjuangan dalam rangka menegakkan perubahan yang telah mengisi lembar-lembar sejarah kehidupan Indonesia. Bahkan kehidupan sosial politik disekitar kita telah melaju dengan sangat dinamis dengan berbagai permasalahan yang beragam dan kompleks. Mahasiswa sebagai bagian dari sosial kontrol kehidupan bernegara, sudah seharusnya ikut andil dalam berkontribusi tidak sekedar terjebak pada euphoria isu yang ada di publik tetapi diharapkan kontribusi yang diberikan memiiki arahan dan rekomendasi yang jelas. Rekam pergerakan mahasiswa merupakan sebuah catatan pergerakan sebagai bentuk dokumentasi buah pergerakan dan hasil penyikapan kritis terhadap isu nasional.
Pemuda, dalam hal ini mahasiswa, adalah intelaktual progresif. Ia berada pada tatanan masyarakat bahkan ia adalah masyarakat itu sendiri. Namun, ia bukan masyarakat biasa. Ia mengemban amanah, bersama elemen masyarakat lainnya sebagai corong yang menyuaraan suara rakyat dalam revolusi sosial. Hal ini karena mahasiswa memiliki intelektual dan idealisme yang lebih besar.
“…Aku tahu, bahwa ketika ada penguasa yang memisahkan manusia-manusia menjadi dua kelompok yang berlawana, aku tetap bersama rakyat.”
(Che Guevara)
“Sebuah revolusi sosial… tidak berlangsung atas perintah seorang tokoh dengan teori yang sudah jadi, atau sabda seorang nabi. Revolusi sosial organis yang sesungguhnya adalah buah dari kehidupan universal, dan meskipun revolusi ini punya para pewarta da pelakunya sendiri, ia bukan kerja dari satu orang saja.”
(Pierre Joseph Proudhon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar