Rabu, 23 Juni 2010

Pergerakan Mahasiswa Di Simpang Jalan

Pergerakan Mahasiswa Di Simpang Jalan
“Mari percayabahwa Indonesia masadepanadalahkisahtentangkegemilangan!”
(Shofwan Al-BannaChoiruzzad)

Kajian tentang dinamika pergerakan mahasiswa merupakan suatu kajian yang tidak akan terputus, ini sangat menarik. Baik dari perspektif sejarahmaupundalamkonteksrealitabahwadinamikapergerakanmahasiswatelahmemberikanfenomenasertamengundangberbagaikontroversi yang seolahjugatidakberujung. Ada saja yang ditunjukkanolehpergerakanmahasiswa, yang tidakurungmengundangberbagaireaksidangejolakbaik yang positif, maupunnegatif.Mahasiswatetapberjuangdenganberbagaiatribut yang diembannyadanbirokratataupihak yangberkepentingantetapbertahandenganberbagaikeyakinannya. Hal inilah yang kadangtidakmembawapenyelesaian yang produktif.
GERAKAN mahasiswadalamsejarahperubahanperadabanduniaberkali-kali telahmenorehkantintaemasnya.Gerakanpemuda di Indonesia inidimulaidenganSumpahPemudapadatahun 1928.Namun, istilahpemudatersebutmengalamispesialisasidengansebutanmahasiswa, sosok yang memilikikadarintelektualtinggi. Untukmengadakanperubahanbangsatidakcukupdengansemangat ‘muda’ dituntutjugaintelektualdan yang menjadikannilailebihmahasiswaadalahgerakanmerekarelatifbebasdariberbagaiintrikpolitik.
Semenjakperistiwafenomenaltahun 1998 ketikasaatituhampirseluruhmahasiswabergerakuntukmenyongsongreformasi.Hinggasaatiniperistiwasepertiitudanprestismegerakanmahasiswasangatsulitterulang.Bahkanbisadibilangdarisemenjaktahunkejayaanmahasiswatahun 1998 hinggasekarangtahun 2009, sebelastahunberlalugrafikpenilaianterhadapgerakanmahasiswaterusmenurun.
Faktor yang mempengaruhipergerakanmahasiswa, yaknigencarnyaarusglobalisasi di Indonesia.DitandaidenganPesatnyaperkembanganduniainformasidantekhnologi yang berasaldariluarsepertipenggunaanfacebookdangerakan ”Hedonisme”. Sehinggamembuatmahasiswahanyapeduliterhadapkepentingandankesenanganpribadinya, namunbersifatapatisterahadapkepentingannegaradanmasyarakatnya.
NamunperubahanparadigmaduniapergerakanmahasiswahendaknyatidakmengurangifungsinyasebagaiThe Agent of Social Controlserta motor penggerakpembaharu yang tetappedulidanberpihakkepadamasyarakatbawahkarenasampaikapan pun mahasiswadengansemangatmudanyaakantetapmemegangperananpentingdalammengontrolkebijakan-kebijakanpublik agar tetapmemikirkanakarrumputdarirakyat, olehrakyatdanuntukrakyat.
Sehinggaperludipekuatpilardemokrasi yang ada di Indonesia yang mengacupadabadaneksekutif, legislatif, yudikatif, media dan social power.Olehkarenaituperluadanyaevaluasiterhadapkelimapilartersebutuntukmemperbaikidemokrasi yang mulaikacau.
Kondisipemerintahanpascareformasibelumjugamemberikanperubahan yang signifikankearah yang lebihbaik.Kecenderunganuntukkembalimerajalelanyapola-polaordebaruterlihatdenganjelas, salahsatuindikasinyaadalahsemakintingginyatingkatkorupsi di negerikita, yang diakibatkanlemahnyasistemhukumdinegarakita.Fungsikontrol yang dijalankanolehlegislatifterkesanjauhdarihakekatnyasebagaipembawaaspirasirakyat, justru yang lebihmenonjoladalahpembawaaspirasigolongannya.
Kondisilegislatifteralienasiinisemakindiperparahdengankurangresponsifnyapartai-partaipolitikterhadapisu-isupublikuntukpemberdayaanrakyat, pengentasankrisis, sertapencerdasanbangsa.Merekalebihsibukdenganisu-isuberdimensialiran, uangsertapembagiankekuasaan.Kondisi yang akutinimenuntutgerakanmahasiswauntukproaktifdalammengkritisikinerjapemerintahan yang kontraproduktif.
Akan tetapi, justrugerakanmahasiswaseolahkehilanganarahgerakannyapascareformasisehinggaterpolarisasikepadabanyakkutub.Sebagianmahasiswatelahterlenadalameuforiareformasisehinggacenderunglebihseringberkutatdenganbangkukuliahnyadibandingkanikutdalammempengaruhi proses politikbangsaini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar