Rabu, 23 Juni 2010

PRESS RELEASE

PRESS RELEASE
KAJIAN STRATEGIS WILAYAH DAERAH DAN NASIONAL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bila kita jauh sedikit melihat kembali sejarah, ketika pemerintah harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang produksi dalam negeri tidak mencukupi. Pernahkan kita berpikir sesuatu yang aneh telah terjadi di negeri ini. dahulu kita bangga menyebut diri kita adalah negeri agraris karena hampir sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesai adalah bercocok tanam. Namun ironis hari ini kita terlalu banyak mengkonsumsi beras luar negeri. Sebenarnya apakah yang terjadi di negeri ini.
Kita buka sedikit tirai permasalahan ini, Indonesia dengan wilayah yang luas, keragaman tekstur tanah pun beragam. Hal ini yang menyebabkan tidak semua daerah mampu tuk ditanamani padi. Kenyataan ini menyebabkan pulau jawa harus menanggung produksi beras nasional sedangkan konversi lahan pertanian ke lahan industri maupun perumahan terus agresif terjadi. akibatnya produksi padi terus menurun tiap tahun sejalan dengan menurunya luas lahan pertanian. Akumulasi dari permasalahan ini adalah tidak stabilnya ketahanan pangan di negeri ini. banyak orang harus berebut makanan, banyak harus makan dari nasi basi, banyak orang harus makan nasi kering. Ironis, inilah yang terjadi di negeri ini. banyak anak-anak kecil berperut buncit dengan tubuh kurus kering menahan lapar yang tak tertahankan, banyak anak harus kekurangan gizi karena keterbatasan jumlah makanan.
Solusi atas permasalahan ini telah banyak dikembangkan, banyak hasil-hasil karya masyarakat utamanya mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan ini. ketahanan pangan yang sulit dicapai dengan pemenuhan beras coba disiasati dengan pengembangan diversifikasi pangan. Solusi atas permasalahan diversifikasi pangan telah banyak melahirkan ide-ide kreatif sebut saja mie jagung ataupun jenis-jenis pangan pensubstitusi nasi. Ironisnya, semua ide-ide kreatif itu hanya mendapat pujian di awal setelah beberapa saat hilang tak berbekas. Kita pun hanya mengulang-ngulang ide yang dulu pernah ada. Jikalau ide-ide ini terus dipertahankan dan dikembangkan lambat laun ketahanan pangan bakal terpenuhi tanpa bergantung penuh pada produksi beras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar